Kasus kanker cerviks (leher rahim) di Jatim merupakan yang tertinggi di Indonesia. Karenanya, Gubernur Soekarwo meminta seluruh kabupaten/kota segera membentuk lembaga untuk menanggulangi penyakit berbahaya ini.
Gubernur Soekarwo, Senin (19/7), menyatakan pada 2009 jumlah kasus kanker cerviks di Jatim mencapai 1.879 kasus (sebanyak 1.185 menjalani rawat inap) dan 694 rawat jalan. “Angka ini mendudukkan Jatim sebagai peringkat pertama kasus kanker cerviks tingkat nasional,” katanya.
Demikian pula kanker payudara, Jatim juga menempati peringkat pertama, yakni 1.069 penderita menjalani rawat inap dan 970 orang rawat jalan. Secara nasional, angka kejadian kanker cerviks adalah 16 kasus per 100.000 orang dan kanker payudara 26 kasus per 100.000 orang.
Di dunia terdapat lebih dari 100 jenis kanker dan setiap tahun angka kasusnya terus meningkat, mulai dari kanker payudara, cerviks, paru-paru, usus besar, prostat, darah, tulang, hati, dan kulit.
Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia memperkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker, sekitar 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, maka pada 2030 diperkirakan 26 juta orang menderita kanker, sekitar 17 juta di antaranya meninggal dunia.
“Upaya penanggulangan kanker ini sangat penting dilakukan secara bersama-sama. Para ahli memperkirakan 40 persen kanker dapat dicegah dengan mengurangi dan menghindari faktor risiko kanker,” kata gubernur.
Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah kabupaten/kota di Jatim membentuk Yayasan Kanker Indonesia (YKI) guna menanggulangi penyakit kanker, terutama pengobatan pada masyarakat miskin.
Ketua YKI Jatim Ny Nina Soekarwo mengatakan, tujuan dibentuknya organisasi itu untuk membantu pemerintah dan masyarakat menanggulangi kanker di Indonesia. Menurut dia, YKI Jatim akan menjalin kerja sama dengan semua pihak yang peduli terhadap kanker, baik dari jajaran pemerintah, kalangan pengusaha, organisasi profesi, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Untuk mendukung upaya penanggulangan kanker itu sangat diperlukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat. “Karena jumlah penderitanya cukup tinggi, maka semua dari 38 kabupaten/kota di Jatim harus segera membentuk lembaga Yayasan Kanker Indonesia (YKI) untuk menanggulangi penyakit kanker,” tegas Pakde Karwo, Senin (20/7). (SURYA)