
Kemegahan Jembatan Suramadu yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 10 Juni 2009, hingga kini masih menyisakan masalah. 17 vendor belum terbayar oleh Consortium of Indonesia Contractors (CIC) sebagai palaksana proyek.
“Kami memahami sisa dana dari pemerintah atas proyek itu belum cair, karena masih menunggu konsolidasi hasil audit BPKP dan Depertemen Keuangan. Namun kami meminta CIC mengusahakan terlebih dahulu, karena sudah 16 bulan kami menunggu tanpa kejelasan pembayaran,” kata Moch Thorieq, juru bicara 17 vendor di Surabaya, Rabu (28/7).
Menurut Thorieq, CIC harusnya sensitif memahami kompleksitas persoalan yang dihadapi 17 vendor, karena selain kegiatan bisnisnya terganggu akibat terlalu lama menunggu pembayaran, juga ditagih terus-menerus oleh puluhan vendor yang ada di belakangnya. “Kami terus-menerus ditagih vendor di belakang kami. Mereka juga mengalami kesulitan keuangan. Ini sudah urusan perut, CIC harus tahu soal ini,” tegas Thorieq.
Menurut Thorieq, CIC yang terdiri atas empat BUMN, PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Wijaya Karya, hendaknya tidak membebankan persoalannya kepada vendor. “Kami 17 vendor sampai sekarang belum ada pembayaran sejak bulan Mei 2009,” kata Thorieq .
Sejauh ini, kata Thorieq, ke 17 vendor masih bersabar menunggu kesungguhan CIC. Tapi jika dalam dua minggu ke-depan masih belum ada kejelasan dari CIC, pihaknya mengancam melakukan demo besar-besaran. (SURYA)