BThemes

tes
News Update :

Francorp Hadirkan Sistem Satu Atap Untuk Keberhasilan Pewaralaba Nasional

6 Agu 2010

Franchising adalah cara dalam pendistribusian produk atau jasa. Para pelaku dalam bisnis ini disebut pewaralaba (franchisor) orang yang memberi waralaba, orang yg memiliki waralaba dan terwaralaba (Franchisee) sudah menerima waralaba atau diberi waralaba Paling sedikit ada 2 pihak yang terlibat dalam system franchise. Satu, franchisor, orang yang meminjamkan system bisnis atau nama dagangnya. Dan kedua, franchisee, orang yang membayar initial fee dan royalty fee sebagai konpensasi dari penggunaan nama dan system bisnis yang dimiliki franchisor. Setiap tahunnya, bisnis ini tumbuh sekitar 10% sampai 15%.

Menurut CEO Francorp Indonesia, Widia Dharmadi, berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia, pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia selama lima tahun terakhir tumbuh sangat pesat. Pada 2005 terdapat 336 perusahaan waralaba asing dan lokal, tahun 2009 sudah menjadi 1.010 waralaba. Namun demikian pada tahun 2011 nanti hanya akan 2-3 % saja.

Dan berdasarkan data Depdag, hingga juni 2010, tercatat 1.010 perusahaan yang terdiri dari 260 waralaba asing dan 750 waralaba lokal. Waralaba lokal berkembang lebih pesat dibanding waralaba asing. Tadinya mayoritas asing tapi sekarang sudah banyak yang lokal. Jumlah gerai mencapai 42.900 dan menyerap tenaga kerja 819.200 orang.

Data AFI menyebutkan tahun 2007 omzet waralaba mencapai Rp 81 triliun, kemudian meningkat 15 % pada tahun 2008 sehingga omzetnya menjadi Rp 93 triliun lalu meningkat lagi pada tahun 2009, sekitar 5 % bila dibandingkan tahun 2008 menjadi sebesar Rp 95 triliun. Departemen Perdagangan menyebutkan setiap bulan omzet waralaba Indonesia mencapai Rp 4,1 Triliun.

Sedangkan data Info Franchise --MIF menurut Widia Dharmadi, omset penjualan usaha franchise di Indonesia baik lokal maupun asing, yang berbentuk franchise dan business opportunity diperkirakan sampai akhir tahun 2010 sebesar Rp 114,64 triliun. Jumlah tersebut naik 20% dari perolehan tahun 2009 sebesar Rp 95 triliun. Dengan demikian, rata-rata pertumbuhan sepanjang tahun 2008-2010 adalah sebesar 19% per tahun. Di tahun 2010, franchise di Indonesia diyakini akan lebih bergairah dan mengalami pertumbuhan. Bahkan franchise akan lebih “dibidik” calon pengusaha pemula. “Industri ini telah memberikan pertambahan angka pertumbuhan yang signifikan. Trend dalam angka pertumbuhan masih terus berlanjut dan diharapkan bertambah seiring waktu,” papar Widia Dharmadi.

Pola usaha waralaba, sama seperti bisnis lainnya ada risiko bisnis yang tak kecil. Bahkan yang kerap terjadi, tertipu oleh mitra bisnisnya sendiri. Lemahnya posisi tawar terwaralaba karena perangkat aturan yang melindungi hak mereka masih kurang memadai. Karena itu diusulkan agar pemerintah meninjau kembali peraturan pemerintah pengganti PP No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. Tujuannya supaya terwaralaba tidak salah langkah. Usulan ini dilontarkan karena selama ini sistem keterbukaan pewaralaba seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 1997 belum memadai. Usulan itu mencakup kewajiban agar pewaralaba lebih membuka identitas dirinya, seperti data lengkap mengenai usaha, awalnya berbentuk waralaba, data terwaralaba, pola kerja sama, data produk, serta mempunyai contoh model bisnis yang masih beroperasi. Intinya soal keterbukaan ke publik. Waralaba atau franchise adalah sebuah bisnis yang memanfaatkan dana dari masyarakat, layaknya perusahaan yang sudah go public. Apalagi para pebisnis di sini awalnya belum matang. Usaha waralaba itu tidak instan. Pengelolaannya dibutuhkan jiwa entrepreneurship yang tinggi serta kiat-kiat yang inovatif. Sudah seyogianya kita belajar dari pebisnis Asing agar bisa lebih maju. Kendalanya mental kewiraswastaan para pebisnis di negeri ini masih sangat rendah, sehingga usahanya sulit berkembang.

Francorp Kembangkan Bisnis Waralaba Dengan Strategi Terstruktur

Beranjak dari pemikiran tersebut diatas menurut Widia, Francorp akan mengembangkan dan membantu para pebisnis dengan strategi pas dan cocok dengan kultur masyarakat. Francorp hadir dengan konsep yang berbeda, dengan banyak kemudahan. Sehingga nantinya pewaralaba akan mengerti bagaimana memperlihatkan kemampuan tak hanya di pasar dalam negeri tetapi juga di pasar dunia, pewaralaba juga akan mengerti bagaimana menghadapi pewaralaba internasional dan bagaimana menghadapi pewaralaba luar negeri.“Kami hadir dengan Strategic Planning, Legal, Operation, Marketing dan HRD serta Training Development yang cocok dan sesuai dengan pebisnis lokal. Kami akan membuat system dalam satu atap sehingga akan menjamin kerahasiaan dan keberhasilan pewaralaba Nasional. Kami juga melakukan training program yang unik, kami memiliki database besar untuk informasi ke penjuru dunia, kami juga punya akses cepat ke pasar dunia, kami juga cepat dan tepat waktu dalam mengembangkan bisnis franchise ini,” ujar Widia.

Lebih lanjut Widia Dharmadi juga mengatakan, Francorp Indonesia akan membawa pewaralaba nasional menjadi pewaralaba internasional yang diakui. “Kami akan menciptakan usahawan berkelas internasional dengan menghadirkan mereka ke pasar dunia sehingga dengan adanya pewaralaba nasional di luar negeri itu akan berdampak terhadap peningkatan devisa, karena pewaralaba itu akan membawa kembali uangnya ke Indonesia,” jelas Widia. Francorp Indonesia merupakan kepanjangan bisnis dari Francorp Internasional yang berdiri pada tahun 1976 di Chicago, USA. Memiliki 70 bisnis model dan telah membuat system waralaba dengan 8000 jenis perusahaan diantaranya KFC, MCD, Brigdestone, Circle K, Holiday Inn, Pizza Hut, Shell. “Saat ini kami memiliki regional office di 12 negera. Di Asia, Indonesia menjadi salah satu regional office Francorp Internasional. Usaha waralaba kami telah terbukti berhasil dan dibuktikan keberhasilannya di banyak negara. Kami mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh usaha yang digeluti pihak lain dan jenis usahanya sudah dibakukan dan distandardisasi, sistem pemasarannya bisa diadopsi pihak terwaralaba dalam waktu singkat,” ungkap Widia.

Solusi yang ditawarkan Francorp Indonesia menurut Widia Dharmadi adalah melakukan pembinaan pengembangan dengan skill yang baik dan benar, melakukan pembinaan ke pebisnis awal akan perlunya standar yang baik dan benar dan melakukan pembinaan penerapan skill management dan pelatihan yang baik dan benar. (arm)
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.