SURABAYAVIEW | Dalam rangka memeringati HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-65, Cito menggelar acara bertema ‘Batikku Negeriku’ dengan agenda utama pemecahan rekor MURI gaun pengantin batik tulis terpanjang dan meracik teh terbanyak.Event ini dikemas dalam tema Batikku Negeriku. Event ini dimulai sejak Sabtu (14/08) dan berakhir Selasa (17/08). Acara ini pun ditutup dengan pemecahan 2 rekor Musium Rekor Indonesia (MURI).
Untuk rekor gaun pengantin batik tulis terpanjang adalah sebuah gaun sepanjang 80 meter yang terdiri dari 38 motif dari kabupaten/kota se-Jatim. Erwin Sosrokusumo, desainer gaun batik terpanjang terbebut, mengatakan ide pengerjaan batik ini hanya sekejap. Karena, waktu itu, secara mendadak dia diminta Cito untuk mengerjakan batik terpanjang. Hal itu membuatnya kaget namun ia langsung mengatakan mau saat ditawari.
“Jadi ide membuat gaun ini dadakan, saya dihubungi pihak Cito untuk membuat ini. Awalnya sih kaget tapi langsung saya iyakan,” ujarnya.

Dengan menggunakan 2 meter kain sutra sebagai kamisol, 6 meter Brokat, 250 yard kain tile parcel perak, ½ kg mutiara, 1 ons payet gold, 60 kristal Swaroski berbagai macam, serta batik dari 38 kabupaten/kota yang tiap kota panjangnya 2 meter. Serta ada pula lukisan merak dan payetan bulu merak yang menggunakan bulu asli. Dan tidak lupa juga ada bulu ayam. Menurut Erwin, gaun ini menghabiskan anggaran di atas 20 juta. Untuk waktu pengerjaan, gaun itu diselesaikan hanya dalam tempo 10 hari, dengan dibantu 12 orang rekannya. Dia mengaku mengerjakan penuh bagian badannya sementara ekornya dikerjakan oleh 12 orang lainnya.
Sementara untuk pemecahan rekor Meracik teh sebanyak 1400 orang, Dalam pemecahan rekor ini Cito dibantu oleh SMK Dr.Soetomo Surabaya dan juga Rollas Café. Dalam rekor ini hasil yang dicapai melampaui target. Sebenarnya Cito hanya menargetkan 1400 orang, tapi hasil yang diperoleh mencapai 1552 orang. (arm/sir)


