Negeri kaya raya ini masih menyimpan angka putus sekolah yang sangat memprihatinkan. Anak-anak sekolah tingkat dasar dan menengah harus melepaskan seragam sekolahnya karena ketidakmampuan orang tua mereka secara ekonomi. Angka putus sekolah menembus angka 12 juta siswa. Angka ini tergolong masih sangat tinggi. Tingkat pertumbuhan putus sekolah per tahun masih bertengger di atas angka 1 juta siswa, dengan dominasi siswa sekolah dasar (80%) dan sisanya anak SMP-SMA/SMK. Ibu Kota Jakarta sebagai barometer daerah juga menyumbang persentase putus sekolah yang cukup besar. DKI Jakarta menempatkan persentase 1,7% angka putus sekolah.
Di sisi lain, Indonesia masih ditempatkan sebagai Negara penyumbang polusi terburuk ketiga di dunia setelah Meksiko dan Thailand. Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta diperkirakan bakal tenggelam akibat dampak global warming, cairnya gunung-gunung es di kutup dan naiknya permukaan air laut. Semakin tua, Ibu Kota ini semakin “rapuh.”
Yang juga cukup mengejutkan adalah indikasi lumpuhnya Ibu Kota akibat kemacetan yang akut. Kemacetan jalan-jalan di seluruh penjuru Jakarta memang bukan isu baru lagi. Tetapi kelumpuhan di Ibu Kota diprediksi semakin dekat yakni tahun 2012. Artinya dua tahun lagi Jakarta bakal menjadi kota yang sangat krodit.
Sekitar 35% kemacetan parah ini disumbang oleh pergi-pulang anak-anak sekolah. Gubernur Jakarta tidak bisa bekerja sendirian untuk mengatasi gejala ini. Kelumpuhan jalan-jalan di Ibu Kota harus diatasi secara cepat dan radikal. Polusi yang begitu ganas juga harus dicarikan solusinya secara cepat dan revolusioner. Tidak bisa dengan cara-cara biasa untuk mengatasi berbagai persoalan krodit ini. Kerugian trilyunan rupiah sudah terjadi dan akan terus
terjadi jika tidak dilakukan upaya mengatasinya dengan segera.
Konsorsium Sepeda Sekolah Indonesia mendesak Presiden dan khususnya Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan upaya luar biasa dan menetapkannya sebagai program darurat untuk menyelesaikan berbagai persoalan di atas. Salah satunya bisa menggalakkan program bersepeda di kalangan anak-anak sekolah dengan menciptakan jalur sepeda khusus untuk anak-anak sekolah. Diharapkan masalah kemacetan dan polusi udara di Jakarta bisa terselesaikan.
Program sepeda ke sekolah juga digagas Konsorsium untuk membantu siswa agar bisa sekolah kembali dengan membantu memberikan sepeda. Konsorsium meluncurkan program LASKAR SEPEDA MERAH PUTIH. Sebuah program bantuan sepeda ke sekolah untuk memelopori pembentukan klub-klub sepeda di sekolah sekaligus menyelamatkan siswa agar tidak sampai putus sekolah akibat ongkos transportasi yang kian mahal.
Konsorsium mendapatkan bantuan sepeda dari PT Sekawan Utama Internasional (PT SUI) sebanyak 7 unit sepeda dan diserahkan ke 7 sekolah, yaitu SMUN 3 setiabudi Jakarta, SMUN 13 Jakarta Utara, SMUN 1 Depok, SMP 3 Bogor, SMPN 2 Curug Bogor, MA Al Hidayah Depok, dan Ponpes Hidayatullah Depok. Satu unit sepeda dari Konsorsium diberikan kepada SMK UTAMA (Unggul Tanpa Memungut Anggaran) Depok. Acara kemarin (22/8) digelar di Gedung D Kemendiknas , Senayan Jakarta mulai pukul 16.00 sampai 18.00 wib dengan acara utama Laskar Sepeda Merah Putih dan Buka Puasa Bersama. (adv/her)