BThemes

tes
News Update :

Putu Wijaya Sindir Matinya Bahasa Indonesia

19 Jul 2011


Sastrawan serbabisa, Putu Wijaya, kemarin (17/7) memukau penonton Monolog “Bahasa Indonesia” di gedung pertunjukan Sawunggaling Unesa Surabaya. Dalam acara yang dihelat untuk memeringati 50 Tahun Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa, pemimpin Teater Mandiri itu tampil selama 60 menit. Monolog berjudul “Bahasa Indonesia” sengaja dipilih peraih dua kali Piala Citra --sebagai penulis skenario-- itu untuk mengkritisi fenomena jebloknya nila pelajaran Bahasa Indonesia dalam Unas belakangan ini.

Bahasa Indonesia menurut Putu Wijaya seharusnya bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, tetapi faktanya kini para pejabat dan birokrat malah sebaliknya, begitu mengangungkan penggunaan bahasa asing. Dalam monolognya, pemilik nama asli I Gusti Ngurah Putu Wijaya itu menceritakan, Katsu, seorang anak dari keluarga miskin yang sehari-harinya hanya berkutat dengan buku-buku sastra, roman, puisi, dan prosa.

Berkat doa kedua orang tuanya, Katsu akhirnya berhasil mendapat nilai 10 dan menjadi yang terbaik di sekolahnya. Oleh karenya, banyak tawaran berdatangan untuk si Katsu bersekolah di sekolah unggulan berwawasan internasional. Anehnya, Katsu menolak dengan alasan di sekolah unggulan tersebut tidak diajari Bahasa Indonesia.

Pementasan monolog Putu Wijaya kemarin merupakan bagian utama dari pagelaran reuni emas JBSI Unesa. Selain monolog, ratusan alumni JBSI dihibur pula oleh penampilan grup musik Liwet, finalis 10 besar Indonesia Mencari Bakat (IMB) ke-2 dari jurusan Sendratasik dan grup band Oli Samping Jurusan Seni Rupa dan beberapa aksi panggung lainnya.

Dalam acara reuni emas (1961-2011) JBSI kemarin hadir para pendiri jurusan seperti Joharni Harjono dan mantan rektor IKIP Surabaya era 1990-an, Soerono. Selain itu turut menyemarakkan suasana adalah Prof Dr Kisyani yang kini menjabat sebagai Pembantu Rektor I Unesa, dan beberapa pejabat teras lainnya. Tak ketinggalan para dosen dan alumni angkatan tahun 70-an hinggia 2000an (arohman)
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.