BThemes

tes
News Update :

Mariani, Pelindung Kekerasan Anak-Anak Gang Dolly

28 Jul 2010

Kasus kekerasan yang dialami anak-anak terutama di Kelurahan Banyu Urip dan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan ternyata hampir setiap hari terjadi. Kekerasan itu terjadi baik di lingkungan maupun keluarga. Namun terbanyak terjadi kasus kekekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kasus kekerasan anak terhadap anak memang masih kerap terjadi. Apalagi daerah Banyu Urip dan Putat jaya merupakan kawasan prostitusi bercampur dengan permukiman penduduk. Prakatis anak-anak di lokasi ini berpotensi tiga kali lipat mendapatkan perlakuan kekerasan ketimbang anak di daerah lain.

Melihat kondisi lapangan seperti inilah yang membuat Mariani merasa harus membantu dan memperjuangkan anak-anak korban kekerasan di kawasan itu. Bersama teman-temannya, wanita asli arek Suroboyo ini lalu mendirikan pusat krisis. Di mana bagi masyarakat yang melihat mendengar, merasakan kekerasan bisa melaporkan dan mendapatkan perlindungan hingga pendampingan yang terintergrasi. Tahun 2006 mulai merintis n suatu lembaga diberi nama Crisis Center Cahaya Mentari berpusat di Banyu Urip Kidul.
Sejak mendirikan LSM tahun 2006 sampai sekarang ia mengaku mendapat laporan dan menangani 325 kasus lebih di Kecamatan Sawahan. Paling banyak pada kasus KDRT yang jumlahnya mencapai 80 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga jelas memberikan efek yang sangat buruk kepada anak.

Melihat kenyataan itu tersebut hatinya merasa miris dan sedih karena apa yang diterima seorang anak masih jauh dengan yang seharusnya diterimanya. Padahal Hari Anak Nasional merupakan hari yang seharusnya bisa dinikmati semua anak tanpa ada kekurangan hak yang seharusnya diterimanya. Hak-hak anak tersebut misalnya bermain, pendidikan, perhatian orang tua, perlindungan, dan tumbuh kembang.

“Sayangnya hingga saat ini masih banyak anak-anak di Indonesia yang belum terpenuhi hak-haknya. Malah anak-anak tersebut menjadi korban eksploitasi orang-orang dewasa,” ujar wanita yang menjuarai omba Pekerja Sosial Masyarakat se-Surabaya ini “Pada zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, anak-anak di Indonesia masih belum bisa menerima haknya,” ungkap wanita berkerudung tersebut.

Wanita yang diberi kepercayaan Bappemas KB Surabaya untuk melatih relawan-relawan di 31 kecamatan di Surabaya ini menuturkan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang mendapatkan perlakuan kekerasan. Mulai dari ekonomi, persoalan rumah tangga orangtuanya, pengaruh lingkungan yang buruk dan pemerintah yang kurang memperhatikannya.

“Sepertinya hari anak hanyalah suatu ceremonial yang diperingati satu tahun sekali saja,” katanya.

Melihat kenyataan seperti ini, maka lewat lembaga yang didirikan akan mencoba untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi keluarga dan anak pada khususnya.

Mariani memang bukanlah seorang psikolog. Namun ia selalu mencoba membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang menimpa seorang anak. Apa yang diberikannya kepada masyarakat sekitar terbukti benar memberikan jalan keluar. Apa lagi melihat kondisi masyarakat yang bercampur baur dengan lingkungan lokalisasi Dolly. “Jika terdapat kekerasan terhadap anak, kami akan bantu dengan memberikan konseling pada anak. Namun kami akan memfokuskan untuk memberikan konseling pada orangtuanya dahulu. Karena orangtua kunci utama agar anak tidak mendapatkan perlakuan kekerasan,” ujar ibu yang gemar tersenyum tersebut.

Ia mengaku yang membuatnya merasa terkesan ketika membantu anak-anak korban kekerasan seksual. Sebanyak 41 anak dari kawasan Banyu Urip dan Putat Jaya sering mendapatkan perlakukan yang tidak semestinya. Bahkan yang membuat dirinya heran pelaku kekerasan adalah keluarga terdekatnya.
Keberadaan krisis center ini, juga ke depan bagi anak-anak yang pernah mengalami kekerasan dan siksaan akan mendapatkan pemdampingan yang terpadu. Jadi pusat krisis dibuat supaya anak-anak korban kekerasan bisa lepas dari dari trauma masa lalu mereka, sehingga tercipta keluarga yang damai serta lingkungan aman. “Jika keluarga anak tersebut bisa damai dan lingkungan menjadi aman, maka anak-anak bisa senyum. Inilah tujuan dari di bentunya lembaga Krisis Center Cahaya Mentari ini,” kata Ibu Mariani yang sudah lama menjadi pemerhati anak sekaligus sebagai pimpinan dari lembaga tersebut. (SURABAYAPOST)

Profil Mariani
Nama : Mariani Zaenal
Tempat / Tgl Lahir : Surabaya, 7 Juni 1961
Sekolah : SD YKM Kupang Krajan, Surabaya
SMP Pawiyatan, Surabaya
LSM : Crisis Center Cahaya Mentari
Prestasi : - Juara 1 Pekerja Sosial Masyarakat se-Surabaya
- Pembicara di berbagai acara bertemakan anak
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.