BThemes

tes
News Update :

Macau, Sensasi Eropa di Timur Jauh

16 Feb 2010


Sebagai Koloni terakhir Portugis di China, Macau sangatlah menarik untuk dikunjungi. Berjalan-jalan di daerah kota tua di Macau, serasa berada di sudut sebuah kota di Eropa.

Secara Historis, pada abad ke-16, China memberikan wewenang Portugis untuk membentuk Koloni di Semananjung Macau dengan alasan untuk membersihkan daerah tersebut dari para bajak Laut. Sehingga Macau Menjadi kawasan jajahan pertama di Timur Jauh untuk Bangsa Eropa, Berjalannya waktu Macau pun menjadi daerah jajahan terakhir setelah perjanjian dengan China pada tahun 1987, untuk mengembalikan Macau ke pangkuan China.
Maka Macau menjadi The Macau Special Administrative Region of China pada tanggal 20 Desember 1999, mengakhiri dominasi Portugis setelah 400 tahun memerintah di sana.
Dalam perjanjian, China berjanji untuk menganut paham “One Country, Two Systems” dimana Macau mendapat hak otonomi penuh selama 50 tahun dari peralihan kekuasaan sama seperti Hongkong pada saat beralih dari Inggris.
Walaupun Macau terkenal sebagai Kota Judi di Asia , “Las Vegasnya Asia” dengan berbagai tempat judi yang bertebar di mana-mana, kita masih tetap dapat menikmati keindahan peninggalan Portugis di sana. Bangunan-bangunan di Macau sangat menakjubkan, banyak bertebaran Gereja, Klenteng, benteng dengan arsitektur percampuran Portugis dan China. Berjalan di antara jalan-jalan kecil di kawasan kota Tua, seakan berada di jalan-jalan sempit kota-kota Tua di Eropa. Karenanya tak heran, Semanjung Macau dengan berbagai bangunan tuanya telah ditetapkan oleh Unesco sebagai World Heritage site.

Bagi penggemar arsitektur, bangunan-bangunan tua bergaya Eropa di Senado Square bisa dinikmati. Senado Square merupakan sebuah plaza tempat berkumpulnya orang-orang usai bekerja, sekaligus menjadi kawasan obyek wisata. Di sini banyak terdapat café dan beberapa gereja tua seperti Gereja St Agustine, Katedral St Paul. Café-café tersebut pun tetap menggunakan bangunan-bangunan tua yang ada untuk dijadikan bangunan komersil.

Pilihan lainnya, kita bisa ke arah tengah di Ruins of St Paul, yang merupakan runtuhan gereja St. Paul yang menjadi Ikon dari Macau. Gereja Katolik ini dibangun pada abad akhir ke-17, sekitar tahun 1620-1627. Gereja yang dulunya pernah terbakar kini tinggal tersisa bagian fasade-nya. Gereja dengan tangga yang megah dan telah dikonservasi oleh Unesco dan Instituto Cultural de Macau saat ini ditetapkan sebagai World Heritage Site.

Jika dilihat dari dekat fasade bergaya Eropa ini mempunyai elemen detail yang bercampur antara Eropa dan China, dimana terdapat relief berupa Naga serta beberapa filosofi China yang dikombinasi dengan ajaran Katolik Roma.

Wisata malam-pun tak kalah memesona, dengan banyaknya kasino yang tersebar dimana-mana, dilengkapi lampunya yang berwarna-warni. Kita pun dapat melihat Casino Lisboa, bangunan kasino tertua di Macau dengan gaya arsitektur tahun 70-an. Atau kita bisa melihat kasino terbesar sekarang yang mereka punya, yaitu the Venetian. Bangunan ini terintegrasi bagaikan super blok sangat besar dengan hotel, pusat perbelanjaan serta kasino.
Sayangnya interior dalam kasino tidak boleh diabadikan dalam foto, padahal interiornya sangatlah beragam serta adu kemewahan. Jika ada waktu dan kesempatan, tak ada salahnya Anda mencoba mengunjungi Macau, merasakan sensasi Eropah di Timur Jauh. (Penulis & Fotografer : Andre Roesli)
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.