BThemes

tes
News Update :

Bila Sudah Terpilih Walikota Baru

18 Jun 2010

Bercerita tentang Surabaya, tentu paling menarik mengulasnya dari hal-hal terbaru. Karena, belum lama ini di Kota Buaya ini baru saja melangsungkan pemilihan walikota baru, yang hasilnya masih sumir karena pengumumpul suara terbanyak masih harus menungguh gugatan dari si pemenang nomor dua.
Agaknya ini fenomena tersendiri bagi kelangsungan pilkada yang berlangsung berlakangan hari. Bukan hanya pemilukada Surabaya yang berbuntut tuntutan oleh pasangan calon yang kalah, dua kabupaten tetangga; Gresik dan Lamongan pun sampai saat ini masih belum jelas siapa yang berhak menduduki kursi bupati dan wakil bupati, karena keabsahannya masih menunggu hasil keputusan sidang Mahkamah Konstitusi di Jakarta.
Nah, yang sepertinya akan turut mengikuti jejak serupa adalah kabupaten Sidoarjo, yang sebentar lagi juga akan menggelar pemilukada dengan calon-calon kuat, seperti incumben wakil bupati yang akan bersaing ketat dengan istri sang bupati. Kita tunggu saja hasilnya. Kok, sepertinya juga akan seru...
Kembali lagi ke permasalahan Surabaya. Dulu, sebelum coblosan, tepatnya sewaktu masa-masa pencalonan, ada isu bahwa Pak Walikota yang tak lagi boleh mencalonkan diri karena sudah menjabat dua pereode, terus nekat mempertahankan jabatannya sebagai orang nomor satu di kota Pahlawan. Ya, tentu banyak alasan yang dikemukanan mengapa ia ingin tetap bertahan di gedung balai kota. Yang jelas, akhirnya dia pun maju terus pantang mundur meksi kali ini harus turun jabatan sebagai wakil walikota. Mungkin itulah jalan terbaik yang harus ditempuh demi opsesi kekuasaan tercapai. Toh, dulunya ia berhasil menjadi pemimpin Surabaya juga melalui jadi wakil walikota dulu, untuk kemudian meneruskan jabatan sang atasan yang di tengah masa tugas harus gugur karena alasan sakit dan meninggal.
Kini, setelah pemilukada tinggal selangkah lagi dengan hasil keputusan KPUD Surabaya yang nantinya diperkuat oleh keputusan Mahkamah Konstitusi, selentingan kabar kurang mengenakkan itu kembali mendenging di sebagian telinga warga Surabaya. Benarkah kelak di tengah jalan akan ada skenario perubahan jabatan atas pemimpin tertinggi Surabaya? Mudah-mudahan itu hanya pepesan kosong. Hanya kampanye jahat yang sengaja diembuskan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Namun demikian, kita semua warga Surabaya wajib mengawal panji-panji demokrasi yang berlaku, agar kekhawatiran yang menyesakkan itu tidak sampai terjadi.
Bila nanti sudah dilantik, tentu walikota baru sudah ditunggu tugas mahaberat. Pertama, segera melakukan agenda sosialisasi dan realisasi program-program yang selama kampanye pemilukada digeber di mana-mana. Kedua, harus menata kembali ketertiban dan kenyaman warga kota melalui berbagai peningkatan kualitas infrastruktur yang sampai saat ini masih berserakan, seperti proyek pembangunan pedestarian yang belum juga secara cepat diselesaikan. Ketiga, masalah lalu lintas yang sepertinya segera harus dikeluarkan regulasi baru untuk pengaturan dan menjadikan arus jalan raya senantiasa lancar.
Dan keempat, segera memberikan jalan terbaik bagi Persebaya, kesebelasan kebanggan warga Surabaya agar keberadaannya pada masa akan datang lebih profesional. Mengapa Persebaya harus diprioritaskan? Karena secara langsung maupun tidak, inilah kesebelasan yang mencitrakan Surabaya, lagipula pembiayaannya juga ditunjang oleh ABPD. Kemudian yang utama dan tidak boleh dilupakan adalah membangun ekonomi masyarakat agar seluruh lapisan warga Surabaya mampu menikmati hasil pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan segala aspek lain yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Semoga semua sesuai keinginan warga dan terealisasi semua. *
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.