BThemes

tes
News Update :

Menikmati ‘Serbuan’ Ikan Garra Rufa

16 Feb 2010


Bagaimana rasanya jika ikan Garra Rufa dalam jumah banyak menyerbu kaki Anda? Yang pasti, pada awalnya akan merasa kaget karena seperti terkena sengatan listrik Namun lama kelamaan, setelah terbiasa dengan cocolan ikan-ikan tersebut rasanya justru seperti dipijat, nyaman, dan rileks.

Itulah teknik pijatan dengan gigitan ikan Garra Rufa atau yang lebih dikenal sebagai terapi dr Fish. Ikan Garra Ruffa merupakan jenis ikan tawar yang gemar makan sel kulit mati pada tubuh manusia. Jadi, jangan takut terluka, karena ikan ini tidak bergigi dan hanya memakan sel-sel kulit mati.
Di Surabaya, terapi ikan yang diimpor dari Kangal, Turki ini memang belum banyak dijumpai. Salah satunya bisa dijumpai di Happy Zone Fish, sebuah outlet dr Fish di Supermal Pakuwon Indah. Di sana terdapat dua kolam ukuran 2 x 2 meter yang setiap kolamnya terdapat sekitar 2.500 ekor ikan Garra Ruffa.
Netty Lin dari Happy Zone Fish mengatakan, cara menikmati terapi ini adalah dengan merendam kaki pada kolam. Nah, begitu kaki tercelup ke air kolam maka ribuan ikan langsung menyerbu kaki dengan serbuan yang agresif.
Terapi dengan pijatan ikan ini memang dinyatakan aman untuk segala usia. Hanya saja, lanjut Netty, mereka yang kakinya luka serta penderita diabetes tidak diperkenankan mengikuti terapi ini. Selain itu, terapi ini juga tidak boleh lebih dari satu jam karena bisa membuat kulit menjadi lunak. Karena itulah, Netty membagi durasi waktu dari 15 menit, 30 menit, hingga 1 jam dengan tarif mulai Rp 30.000 hingga Rp 75.000.
Beberapa pelanggan mengaku senang dengan terapi ikan tersebut. Sebab, meski awalnya terasa seperti disengat listrik, namun lambat laun pijatan ikan tersebut bisa memberikan sebuah kenikmatan tersendiri, terutama untuk merangsang terbukanya simpul-simpul syaraf dan peredaran darah, sehingga badan menjadi rileks dan segar.
Sherly (16), salah satu pelanggan mengaku kakinya yang kerap kram bisa sembuh setelah rutin tiga kali seminggu mengikuti terapi ini. Selain itu, kaki juga terasa lebih halus karena sel kulit mati disikat habis oleh ikan-ikan tersebut, tutur gadis cantik itu.
Untuk diketahui, Ikan Garra Ruffa memiliki ukuran 3-4 cm. Paling besar dapat berkembang hingga mencapai 6-8 cm. “Semakin besar ikan, semakin terasa nikmat emutan dan isapannya,” jelas Netty. Bagaimana, Anda tertarik untuk mencobanya? (sir)


Tentang Ikan Garra Rufa
Ikan Garra Rufa atau yang dikenal dengan sebutan Docter Fish atau Lick Fish berasal dari Kangal, Turki. Sebutan dr Fish diberikan setelah sekelompok ilmuwan melakukan penelitian terhadap ikan itu. Dari penelitian tersebut diketahui ternyata sang ikan hanya suka memakan sel-sel kulit mati dan membuat tubuh yang diterapi menjadi relaks.
Nama dr Fish diberikan kepada ikan Garra Rufa satu dekade sebelum ikan chin-chin bermunculan. Ada dua jenis ikan Garra Rufa yaitu yang asli berasal dari Turki atau disebut juga Garra Rufa Obtusa dan ada Garra Rufa Hybrid yaitu hasil kawin suntik yang biasanya diperbanyak dari peternakan di Singapura.
Ikan berwarna kuning ini berukuran maksimal 14 cm. Ikan ini biasa hidup di sumber air panas dengan suhu 30 – 34 derajat celcius. Ikan ini juga bisa hidup di air tawar dengan suhu udara sedang, seperti Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Ikan Garra Rufa sebenarnya sudah muncul sejak satu decade lalu. Namun, ikan ini baru menjadi fenomenal setelah penelitian dilakukan dilakukan di Australia Medical University, salah satu universitas kedokteran terbesar di dunia dan berakhir di Oxford University Press.
Secara medis, ikan Garra Rufa telah dibuktikan khasiatnya dalam terapi kebersihan kulit dan melepas stres. Ikan ini juga telah dibuktikan berkhasiat dalam menyembuhkan beberapa penyakit kulit oleh sejumlah universitas di dunia.
Ikan ini tidak memiliki gigi, sehingga tidak menimbulkan luka di kulit dan kulit tubuh yang dikerumuni dan dihisap ikan terasa seperti tersengat atau tersetrum dengan tegangan kecil. (sir)
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.