Warga muslim perlu bersiap-siap menyongsong datangnya bulan suci Ramadan. Hasil rapat kerja Badan Hisab Rukyat Jatim memutuskan awal Ramadan jatuh pada 11 Agustus 2010 atau kurang sebulan lagi.
Anggota Badan Hisab Rukyat Jatim KH Sholeh Hayat mengatakan, ditetapkannya 11 Agustus 2010 sebagai awal Ramadan, karena berdasar rujukan dari 2l kitab dan sistem astronomi tentang penentuan awal Ramadan diketahui ijtimak pada akhir Sya’ban terjadi pada Selasa l0 Agustus sekitar pukul l0.45 WIB.
Sedangkan berdasar hisab, ketinggian hilal pada Selasa sore sekitar 3,38 derajat dengan lama di ufuk sekitar l4,32 menit. “Berdasar hitungan hisab itulah, l Ramadan 2010 akan jatuh pada Rabu, 11 Agustus,” ujarnya, Minggu (11/7).
Hasil keputusan hisab itu, kata Sholeh yang juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini berdasar hasil kesepakatan rapat kerja Badan Hisab Rukyat Jatim yang digelar di Kantor Kementerian Agama Jatim Jalan Raya Juanda, 9 Juli 2010. Rapat itu dihadiri ulama Hisab-Falak dari NU dan Muhamdiyah, pengasuh pondok pesantren, MUI, dan perwakilan dari Kantor Kemenag Jatim.
Meski demikian, PWNU Jatim akan tetap melengkapi hitungan penentuan awal Ramadan berdasar hisab itu dengan rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan dengan mata telanjang) sebagaimana disyaratkan Rasulullah SAW. Menurut Sholeh, rukyat akan dilakukan 10 Agustus 2010 di delapan lokasi, seperti Pantai Gebang Bangkalan, Tanjung Kodok Lamongan, Pantai Kenjeran Surabaya, Pantai Serang Blitar, Pantai Plengkung Banyuwangi, Pantai Ambet Pamekasan, dan Pantai Sraung Pacitan.
Hal senada disampaikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nadjib Hamid. Menurutnya, awal Ramadan 1431 Hijriah akan jatuh pada Rabu legi 11 Agustus 2010. Karena ijtimak akhir Sya’ban terjadi Selasa 10 Agustus, atau bertepatan dengan 29 Sya’ban 1431 pukul 10.09 WIB. Pada saat matahari terbenam hari itu, hilal sudah wujud 2 derajat lebih. “Jadi, tanggal 10 Agustus malam sudah mulai Salat Tarawih, karena esoknya, 11 Agustus 2010 sudah masuk Ramadan,” jelasnya.
Ketua Majelis Tarjih PWM Jatim Ali Mufrodi menambahkan, sebelum digelar Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Jogjakarta, Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PWM telah menghitung sistem hisab hakiki di Tanjung Kodok Paciran Lamongan untuk menentukan awal Ramadan. Hasilnya, ijtimak akhir bulan Sya’ban 1431 Hijriah terjadi pada Selasa, 10 Agustus pukul 10.09 WIB. Saat matahari terbenam 29 Sya’ban atau Selasa 10 Agustus pukul 17.32 WIB, hilal sudah wujud dengan ketinggian antara 2 derajat 43 menit, 11,83 detik sampai 2 derajat 50 menit 6,57 detik.
Dengan begitu, diperkirakan tidak ada perbedaan untuk penentuan awal Ramadan antara dua ormas terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah. Selain itu, adanya kesepakatan awal Ramadan 1431 H jatuh pada 11 Agustus 2010, maka awal puasa tahun ini maju sembilan hari dibandingkan 2009. Tahun lalu, awal Ramadan jatuh pada tanggal 22 Agustus 2010 dan pelaksanaannya juga berbarengan antara NU dan Muhammadiyah.(SURYA)


