Bulan Ramadhan segera tiba. Dinas Sosial Kota Surabaya menyiapkan aturan yang harus ditaati pengelola dan para pekerja seks komersial (PSK).
Sebanyak 6 lokalisasi yang ada di Surabaya, kata EKO HARIYANTO Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya pada wartawan, Jumat (23/07), harus tutup seminggu menjelang Ramadhan. Mereka boleh buka kembali seminggu setelah lebaran.
Enam lokalisasi tersebut yakni Dolly dan Jarak di Kecamatan Sawahan, Tambak Asri dan Kremil di Kecamatan Krembangan dan Klakah Rejo serta Sememi di Kecamatan Benowo. Dengan tutup sementara 6 lokalisasi itu, ada sekitar 3500 PSK ‘menganggur’ dari aktivitasnya.
”Agar tidak terjadi pelanggaran dan tidak menimbulkan gejolak sosial, kita sudah mengeluarkan surat edaran para pengelola wisma di 6 lokalisasi yang terdapat di 3 kecamatan. Kita persilakan mereka pulang ke daerahnya masing-masing seperti Malang, Blitar, Banyuwangi, Trenggalek atau Bojonegoro. Sebagian besar dari luar Surabaya.
EKO mengatakan PSK yang pulang kampung diharapkan jangan sampai kembali lagi ke Surabaya sebagai PSK. Apalagi sebelumnya, sudah diberikan pelatihan pada mereka seperti menjahit atau tata boga agar bisa bekerja secara halal.
”Yang membuat kita jengkel adalah adalah saat mereka kembali lagi ke Surabaya, dengan membawa temanya menjadi PSK juga. Akibatnya, jumlah PSK untuk tahun 2010 melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya,”ungkapnya.
Berdasarkan data, jumlah PSK di Surabaya pada akhir 2008 lalu, kurang lebih 3.700 wanita lalu turun menjadi sebanyak 2.225 wanita pada 2009, dan melonjak naik pada 2010, kurang lebih 3.500 orang. (SUARASURABAYA)
