Tim pemenangan RISMA-BAMBANG (RIDHO) optimis hasil perolehan suara dalam pencoblosan ulang tidak akan berubah secara signifikan. Bahkan, pasangan calon ini mendapatkan tambahan suara.
JAGAD HARISENO Koordinator Bidang Eksternal Tim Pemenangan RISMA-BAMBANG mengatakan dari hasil real count yang masuk dari total seluruh TPS, RIDHO sudah berada di posisi 41,08 persen. Sedangkan CACAK berada di posisi 35,93 persen.
“Kalau dari Pemilukada sebelumnya, ada kenaikan 2 persen. Artinya bisa dipastikan RISMA-BAMBANG tetap menang. Tidak ada perubahan signifikan,” ujar JAGAD pada suarasurabaya.net, Minggu (01/08).
Apalagi, lanjut JAGAD, pencoblosan dilakukan di sekitar 30 kelurahan. Itu hanyalah skala kecil dari keseluruhan kelurahan yang ada di Surabaya yang didominasi kemenangan RIDHO.
Diakui JAGAD, banyak TPS yang ternyata hasil perolehan suaranya berbalik. Jika pada Pemilukada 2 Juni lalu, kemenangan diraih pasangan lain, maka coblos ulang kali ini dimenangkan RIDHO.
Melihat hasil perolehan suara yang dimenangkan RIDHO, JAGAD melihat pihaknya merasa dicurangi. Penjagaan aparat kepolisian dibantu warga dan pantauan Panwas di setiap TPS meminimalkan potensi kecurangan. Perolehan suara yang berbalik memenangkan RIDHO, kata JAGAD membuktikan bahwa memang ada kecurangan pada Pemilukada lalu dan itu bukanlah dari RIDHO.
“Di TPS yang sekarang dimenangkan RIDHO yang dulunya kalah berarti memang ada kecurangan. Dan itu bukan kita yang melakukan. Tapi justru RISMA-BAMBANG yang dicurangi. Fakta di lapangan seperti itu,” tegas JAGAD.
Terkait dengan keberadaan banyak saksi yang tidak hadir di TPS pencoblosan ulang, JAGAD tidak menampiknya. Namun, setelah dikonfirmasi, semua saksi RIDHO hadir di TPS.
JAGAD juga menyoroti indikasi politik uang di daerah Bulak. Peristiwa tersebut dinilai JAGAD tidak terlalu penting, karena ternyata suara RISMA justru bertambah di wilayah tersebut. (SUARASURABAYA)