BThemes

tes
News Update :

Bisnis Wisata Untung Besar

23 Mei 2011


Liburan Kali Ini Miliaran Rupiah Berputar di Jatim

Meski libur panjang sekolah baru dilaksanakan akhir Juni nanti, namun dua pekan terakhir pelaku bisnis wisata sudah mereguk keuntungan besar. Berbagai study tour yang dilakukan oleh hampir semua sekolah (mulai TK, SD,SMP hingga SMA,Red.) membuat miliaran rupiah berputar di Jatim.

Omzet sekitar Rp 150 juta/hari dikeruk oleh lokasi-lokasi wisata di Jatim. Di Malang Raya misalnya Jatim Park, Taman Safari Prigen, Museum Satwa dan Batu Night Spectacular (BNS) dibanjiri pengunjung. Sementara di luar itu Wisata Bahari Lamongan (WBL), Lamongan; Pasir Putih, Situbondo dan Sarangan, Magetan juga menjadi jujugan wisata siswa.

Sementara, agen perjalan wisata juga mengalami kenaikan permintaan paket maupun penjualan tiket pesawat. Meski tak mau menyebutkan nominalnya, Association of Indonesia Tour and Travel Agent (Asita) Jatim mengatakan ada pertumbuhan 40% dibanding musim liburan tahun lalu.

“ Liburan sekolah memang belum secara resmi digelar, tetapi d alam 2 pekan terakhir seiring dengan keluarnya ujian nasional mulai dari SD-SMA membuat tingkat kunjungan sudah meningkat 2 kali lipat,” ujar Manager Markerting Jatim Park, Titik A Riyanto, Senin (23/5).

Bahkan dari segi omzet, saat weekday (Senin-Jumat) naik 100%. Ketika weekend (Sabtu-Minggu) peningkatan jumlah pengunjung lebih tinggi lagi. Di Jawa Timur Park, setiap Senin – Kamis jumlah kunjungannya hanya sekitar 1.000 orang per hari. Kali ini, meningkat hingga 3.000 orang per hari. Dengan demikian, omzetnya pun meningkat dari yang biasanya sebesar Rp 40 juta per hari, menjadi hingga Rp 120 juta (asumsi tiket masuk sebesar Rp 40 ribu/orang,Red.)

“Dalam dua pekan terakhir, peningkatan kunjungan cukup lumayan. Banyak wisatawan yang lebih memilih saat weekday, perhitungan mereka karena harga tiket lebih murah dibanding saat weekend,” jelasnya.

Sementara saat weekend biasanya pengunjung Jatim Park sekitar 2 ribu – 3 ribu pengunjung per hari. Dalam 2 pekan terakhir, saat akhir pekan sebanyak 4 ribu pengunjung mendatangi Jatim Park. Maka omzetnya pun naik dari yang biasanya sekitar Rp 100 juta – Rp 150 juta menjadi Rp 200 juta per hari (asumsi harga tiket Rp 50.000/orang,Red.)

Jatim Park sendiri rencananya mulai menaikkan harga tiket menjadi Rp 50 ribu setiap hari terhitung sejak 6 Juni – 9 Juli atau saat momen liburan sekolah dimulai. “Ada beberapa momen liburan yang selalu menjadi masa panen kami, seperti liburan sekolah, lebaran dan tahun baru,” papar Titik.

Hal serupa juga dialami Batu Night Spectaculer (BNS) dan Museum Satwa. Di BNS, saat weekday biasanya hanya sekitar 1.000 pengunjung saja. Kali ini jumlah kunjungannya naik sekitar 2 ribu orang per hari. Dengan tiket sebesar Rp 7.500, omzet BNS dari sebelumnya Rp 7,5 juta per hari naik menjadi Rp 15 juta per hari.“Itu hanya tiket masuk saja, karena untuk setiap permainan yang ada juga ada tarifnya sendiri,” tutur Deni Wirabayu, Manajer Marketing BNS.

Sementara saat weekend, omzet pun otomatis meningkat. Dengan tiket yang dipatok sebesar Rp 12.500/orang, pendapatan BNS bisa mencapai Rp 37,5 juta dari 3 ribu pengunjung yang datang meningkat dibanding biasanya yang hanya sebanyak 2 ribu pengunjung dengan pendapatan sekitar Rp 25 juta per harinya.

Hal senada dikatakan Nia Hapsari, Manajer Marketing Museum Satwa. Biasanya, saat weekday jumlah pengunjung sekitar 1.000 orang saja, kali ini meningkat menjadi 1.500 orang. Sementara saat weekend dari biasanya hanya sekitar 3 ribu orang menjadi 5 ribu orang.

Maka omzetnya pun meningkat saat weekday dari biasanya sebesar Rp 40 juta per hari menjadi Rp 60 juta. Asumnya, harga tiket saat weekday sebesar Rp 40 ribu. Untuk weekend yang harga tiketnya sebesar Rp 50 ribu, omzetnya mencapai Rp 250 juta, naik dari yang biasanya sebesar Rp 150 juta.“Untuk kenaikan pengunjung saat ini memang belum signifikan. Saat liburan sekolah nanti kami berharap jumlah kunjungannya lebih tinggi lagi,” tandas Nia.

Musim liburan kali ini juga terjadi peningkatan penjualan tiket pesawat baik domestik maupun luar negeri hingga 40% dibandingkan musim liburan tahun sebelumnya. “Peningkatannya cukup besar jika dibandingkan musim liburan tahun lalu, yakni sekitar 40%. Hal ini karenakan baik siswa maupun orang tua atau sekolah yang sedang melakukan study tour sudah merencanakan liburan mereka secara matang, sehingga jadwal keberangkatan, paket yang diambil beberapa hari sudah siap,” kata Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) Jatim, Benny Sidharta, Senin (23/5).

Dikatakan Benny, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, manajemen liburan mereka tidak baik, misalnya seminggu sebelum keberangkatan baru pesan tiket, pesat hotel. Karena dilakukan terburu-buru, sering terjadi liburan mereka batal. Tapi kali ini tidak, rata-rata para pelancong ini sudah siap sebulan sebelumnya.

“Tujuan para pelancong ini tetap sama dari dulu, yakni Bali, kemudian disusul Jakarta. sementara untuk tujuan liburan di Jatim, saat ini lebih banyak ke tempat wisata bermain seperti WBL Lamongan, Batu yang rata-rata hanya meningap semalam saja. Sementara untuk tujuan liburan ke luar negeri tetap dari dulu tujuannya Singapura dan Malaysia,” ujar Benny yang juga Ketua Bidang Luar Negeri ASITA Jatim ini.

Namun Benny tidak bisa menyebutkan berapa besar potensi perputaran uang hanya untuk dari sisi penjualan tiket dan paket liburan yang dipromosikan agen trevel. ”Kalau berapa jumlah pasti rupiah yang berputar saya tidak bisa bilang, tapi yang jelas sangatlah besar jumlahnya, karena peningkatannya cukup signifikan di atas 40%,” ujarnya lagi.

Benny pun menuturkan, terkait lonjakan pembelian tiket hingga 40% tersebut, sampai saat ini maspakai penerbangan tidak ada yang menaikan harga tiket pesawatnya. “Tetapi karena airlines juga cari untung, kalau beli tiketnya jauh-jauh hari maka harga tiketnya murah, tetapi kalau pembeliannya mendadak maka harga tiketnya lebih mahal, itu sistem yang berlaku saat ini. apalagi harga tiket semakin mahal lagi jika kursi sudah penuh, dan tentunya airlines akan menaikan kelas kursi penumpang dari yang awalnya ekonomi karena penuh jadi yang tersedia hanya yang kelas di atasnya seperti bisnis dan lainnya,” tandasnya.

Jepang Drop

Untuk paket outbond (wisata ke luar negeri,Red.), ASITA Jatim memperkirakan paket outbound wisata ke Jepang, yang menjadi andalan kalangan biro perjalanan wisata di Jatim, akan drop hingga 50% pada musim puncak liburan sekolah Juni-Juli nanti. Ini akibat bencana gempa 9 SR dan tsunami setinggi 10 meter Maret lalu.

Pemilik Perusahaan Tour dan Travel Haryono, Haryono Gondosoewito mengatakan kegiatan wisata yang terkait dengan Jepang bagi warga Jatim, mayoritas adalah paket outbound, yakni paket kunjungan ke Negeri Sakura tersebut, sementara itu paket inbound (kunjungan wisata warga Jepang ke Indonesia) minim.” Pada musim liburan Juni-Juli, bila biasanya ada 8-10 rombongan wisata asal Jatim, diprediksikan hanya akan terealisasi separo,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik Jatim yang dirilis awal Februari 2011 menunjukkan wisatawan maupun pebisnis asal Jepang yang masuk via Bandara Internasional Juanda pada 2010, berada di urutan ke-5 yakni 5.764 orang setelah Malaysia (34.161 orang), Singapura (13.904 orang), China (9.574 orang), dan Taiwan (6.598 orang). [surabayapost]
Share this Article on :
 

© Copyright surabaya view 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.